Pages

Selasa, 20 November 2012

Sejarah Mouse


Saat ini opsi yang diberikan pedagang di Indonesia umumnya memang hanya ada empat macam saja, yaitu mouse biasa (menggunakan bola yang biasa disebut trackball), mouse optical, mouse biasa wireless (tanpa kabel), dan yang terakhir adalah mouse optical wireless.
Dari ke empat jenis yang dikatakan tadi yang kini paling banyak diminati adalah mouse optical dan mouse wireless optical. Kedua mouse ini banyak dipilih karena para pengguna mengira tidak akan lagi membutuhkan mouse pada sebagai landasan mouse yang biasa dipakai oleh mouse biasa.
Selain keempat mouse yang disebutkan tadi, masih ada beberapa mouse dengan sistem yang berbeda maupun cara menggunaan yang berbeda seperti laser mouse, trackball, tablet, dan sebagainya.

Mouse yang Pertama
Mouse kali pertama diperkenalkan oleh Douglas Engelbart pada tahun 1967. Kali pertama diperkenalkannya, mouse hanya memiliki dua alat mekanik berbentuk roda sebagai menanda arah yang masing-masing mengacu pada sumbu X dan sumbu Y. Mouse ini hanya memiliki satu tombol saja pada bagian atasnya. Dan bentuknya masih terlihat sangat primitif. Namun biar demikian, mouse inilah yang telah menjadi cikal-bakal mouse yang kini Anda pergunakan.

Untuk dapat memfungsikan mouse sebagai alat penunjuk atau input tidak hanya dibutuhkan fisiknya saja, melainkan juga dibutuhkan keterlibatan software dari mouse itu sendiri.
Perkembangan software yang mengirim kemajuan hardware dari mouse ini telah mendorong mouse ke posisi yang sangat penting. Baik sebagai input device pada pekerjaan sederhana seperti mengetik, sampai pada proses design dan bermain game 3D yang supercanggih.

Mekanik
Mouse yang masih menggunakan bola di bawahnya sebagai alat penggerak pointer di layar monitor adalah mouse yang paling murah saat ini dan sudah disebut mouse saja. Mouse ini harganya paling murah. Dengan uang Rp10.000 saja Anda sudah dapat membeli mouse jenis ini.
Mouse trackball yang tidak menggunakan kabel atau wireless hanya membutuhkan tenaga 5 mA saja. Sangat kecil, sehingga Anda tidak perlu sering ganti baterai. Hal ini dikarenakan kerjanya tidak sepenuhnya elektrik. Ada beberapa komponen yang bekerja mekanik, sehingga tidak membutuhkan banyak tenaga listrik. Perawatannya juga tidak sulit, cukup dibersihkan saja rodaroda mouse, maka mouse dapat berjalan baik kembali.
Pengunaan bola atau yang disebut trackball ternyata tidak selalu di bawah mouse. Saat ini, ada beberapa mouse yang menggunaka bolanya di atas mouse sehingga menggunakannya tidak perlu menelungkupkan telapak tangan. Sehingga lebih mudah dan nyaman digunakan ketimbang mouse biasa. Oleh sebab itu, harganya umumnya lebih mahal dan tidak terlalu banyak perusahaan IT yang memproduksinya. Beberapa di antarannya adalah Microsoft dan Logitech.
Bola yang digunakan untuk mouse jenis ini agak sedikit berbeda. Umumnya lebih besar dan licin. Berbeda dengan mouse yang meletakan bolanya di bawah. Bola tersebut cenderung kecil dengan permukaan yang tidak licin. Hal ini dilakukan agar bola dapat berjalan dengan baik atau tidak tergelincir pada permukaan. Oleh sebab itu, untuk menggunakan mouse mekanik dengan bola di bawah seseorang kerap kali harus menggunakan tatakan khusus yang dinamakan mousepad.
Cara kerja mouse mekanik yang meletakkan trackballnya di atas sama dengan kerja mekanik mouse yang memiliki trackball-nya di bawah.

Optic
Yang disebut mouse optical adalah mouse yang menggunakan sensor cahaya serta lampu LED merah di bawahnya sebagai pencahaya. Sensor pada mouse optical mampu menangkap gambar dengan kecepatan 1500 frame per detik sampai 7000 frame per detik. Dengan kecepatan mencapai 45 inci per detik dengan resolusi 2000 count per inci (cpi).
Mouse ini dinyatakan memiliki nilai presisi yang lebih baik ketimbang mouse yang menggunakan mekanik. Pernyataan ini tidak sepenuhnya benar. Untuk kelas yang sama, mouse optical tidaklah lebih presisi. Yang memang memiliki nilai presisi yang tinggi harganya saat ini masih terbilang mahal. Sedangkan, mouse optical yang umum dijual tidak memiliki kecepatan dan nilai presisi yang lebih baik ketimbang mouse biasa. Dan keterangan ini sering diabaikan oleh si produsen. Coba saja Anda perhatikan boks mouse yang Anda beli, pernahkah ada keterangan kecepatan dan tingkat sensitivitas mouse? Hanya sedikit sekali yang meletakkan keterangan-keterangan itu. Dan umumnya yang meletakkan keterangan-keterangan tersebut adalah mouse-mouse produksi perusahaan-perusahaan besar.
Berbeda dengan mouse trackball yang sulit jalan ditempat yang terlalu licin. Oleh sebab itu, mouse ini membutuhkan sebuah landasannya sendiri yang dinamakan mouse pad. Berbeda dengan mouse optical yang cenderung lebih baik bekerja dipermukaan yang mulus dan dengan warna yang cenderung gelap. Mouse optical sulit dijalankan pada permukaan yang putih polos.

Berbeda dengan mouse mekanik yang sulit jalan di tempat yang terlalu licin, mouse optical dapat digunakan hampir pada seluruh jenis permukaan. Asalkan permukaan tersebut tidak transparan atau terlalu glossy.
Mouse optic juga membutuhkan arus yang lebih besar ketimbang mouse bola atau mekanis biasa. Lima kali lebih besar arus yang dibutuhkan untuk menggerakan mouse ini
(25 mA). Ini artinya bila Anda menggunakan mouse wireless optical Anda akan lima kali
lebih sering mengganti baterai ketimbang menggunakan mouse mekanik yang menggunakan bola.

Cara kerja mouse optical adalah sebagai berikut: lampu LED menembarkan cahayanya pada permukaan lalu, sensor cahaya yang ada pada bagian bawah mouse akan menangkap pergeseran yang terjadi pada cahaya tersebut. Atau dapat juga dikatakan sebagai berikut. Bila mouse mekanik komputer mencatat pergeseran yang dilakukan oleh mouse, sebaliknya dengan mouse optical, komputer mencatat pergeseran yang terjadi pada landasan mouse.
Untuk lebih jelasnya perhatikan pada gambar. Bagaimana sebuah sensor mampu menangkap setiap kali adanya perubahan gambar atau pola. Berkaitan dengan pola, hal inilah yang menyebabkan kenapa mouse optical sulit mendeteksi permukaan yang transparan dan glossy seperti kaca atau papan whiteboard.

Mouse Laser
Perkembangan mouse optical kini sudah jauh lebih murah ketimbang waktukali pertama diperkenalkannya. Perlahan-lahan kehadiran mouse optical sudah dinilai sangat umum. Kini ada satu mouse lagi yang mulai diperkenalkan kepada masyarakat. Kerjanya hampir sama dengan mouse optical hanya saja bila pada mouse optical biasa menggunakan ampu LED, maka pada mouse laser, bukan lagi sinar LED yang digunakan, melainkan sinar laser. Hal ini membuat ketajaman gambar yang ditangkap oleh sensor menjadi lebih baik. Jika pada permukaan glossy seperti papan whiteboard mouse optical dengan lampu LED-nya sulit membedakan setiap tampilan permukaan, sebaliknya dengan laser, permukaan tidak lagi menjadi sama, melainkan berstruktur atau berpola.
Mouse ini kali pertama diperkenalkan tahun 2004 oleh Logitech yang bekerja sama dengan Agilent Technologies dalam pengembangannya. Teknologi baru ini diklaim mampu memiliki ketepatan 20x kali lebih baik dari mouse optical. Hanya saja harga laser mouse sampai saat ini masih tergolong sangat mahal. Kini, selain Logitech, Microsoft juga ikut meluncurkan mouse berbasiskan teknologi laser ini.

Single Click dan Scroll
Dari sejak awal diperkenalkan, fungsi mouse tidak hanya sebagai penunjuk arah saja. Tetapi, juga sudah berfungsi sebagai input device. Oleh sebab itu, mouse sejak pertama kali diperkenalkan sudah memiliki sebuah tombol.
Waktu kali pertama, memang hanya ada satu tombol yang melengkapinya. Namun kini seiring majunya teknologi pada mouse, tidak hanya tombol saja yang bertambah pada mouse, ada beberapa hal lain yang kini juga telah melengkapi mouse. Di antaranya scroll button atau tombol scroll, efek getar, dan masih banyak lagi. Bahkan dari segi keamanan kini juga sudah banyak mouse yang dilengkapi dengan sidik jari.
Tombol yang ada pada mouse memiliki berbagai macam fungsi. Untuk fungsi yang paling umum biasanya terletak pada tombol di sebelah kiri. Sedangkan, untuk fungsi tambahan biasanya terletak disebelah kanan. Scroll mouse banyak dipergunakan untuk melihat sebuah dokumen yang panjang, ke bawah. Sedangkan tombol yang lebih banyak dari itu umumnya sangat terasa manfaatnya bila sedang digunakan untuk bermain games. Misalnya saja untuk mengganti senjata, untuk melihat peta, dan sebagainya. Sedangkan pada kebutuhan sehari-hari tombol-tombol tersebut dapat saja diatur untuk memenuhi kebutuhan lain. Mouse pada aplikasi permainan memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda dengan joystick. Kadang sama seperti halnya joystick yang dilengkapi dengan efek getar. Tidak hanya fasilitas yang beragam bentuk mouse juga sangat beragam. Mulai dari yang sangat kecil (setengah besar telur ayam negeri) sampai sangat besar genggaman telapak tangan. Bahkan ada juga yang berbentuk sangat mirip menyerupai joystick. Sebenarnya apapun bentuk mouse harus disesuaikan dengan kenyamanan penggunanya. Untuk presentasi banyak sekali para pebisnis yang menggunakan trackball wireless yang bentuknya sangat nyaman dalam genggaman seperti layaknya sebuah remote atau joystick.

0 komentar:

Posting Komentar