Saat
ini opsi yang diberikan pedagang di Indonesia umumnya memang hanya ada empat
macam saja, yaitu mouse biasa (menggunakan bola yang biasa disebut trackball),
mouse optical, mouse biasa wireless (tanpa kabel), dan yang terakhir adalah mouse
optical wireless.
Dari
ke empat jenis yang dikatakan tadi yang kini paling banyak diminati adalah
mouse optical dan mouse wireless optical. Kedua mouse ini banyak dipilih karena
para pengguna mengira tidak akan lagi membutuhkan mouse pada sebagai landasan
mouse yang biasa dipakai oleh mouse biasa.
Selain
keempat mouse yang disebutkan tadi, masih ada beberapa mouse dengan sistem yang
berbeda maupun cara menggunaan yang berbeda seperti laser mouse, trackball,
tablet, dan sebagainya.
Mouse
yang Pertama
Mouse
kali pertama diperkenalkan oleh Douglas Engelbart pada tahun 1967. Kali pertama
diperkenalkannya, mouse hanya memiliki dua alat mekanik berbentuk roda sebagai
menanda arah yang masing-masing mengacu pada sumbu X dan sumbu Y. Mouse ini
hanya memiliki satu tombol saja pada bagian atasnya. Dan bentuknya masih
terlihat sangat primitif. Namun biar demikian, mouse inilah yang telah menjadi
cikal-bakal mouse yang kini Anda pergunakan.
Untuk
dapat memfungsikan mouse sebagai alat penunjuk atau input tidak hanya
dibutuhkan fisiknya saja, melainkan juga dibutuhkan keterlibatan software dari
mouse itu sendiri.
Perkembangan
software yang mengirim kemajuan hardware dari mouse ini telah mendorong mouse
ke posisi yang sangat penting. Baik sebagai input device pada pekerjaan
sederhana seperti mengetik, sampai pada proses design dan bermain game 3D yang
supercanggih.
Mekanik
Mouse
yang masih menggunakan bola di bawahnya sebagai alat penggerak pointer di layar
monitor adalah mouse yang paling murah saat ini dan sudah disebut mouse saja.
Mouse ini harganya paling murah. Dengan uang Rp10.000 saja Anda sudah dapat
membeli mouse jenis ini.
Mouse trackball yang tidak menggunakan kabel atau wireless
hanya membutuhkan tenaga 5 mA saja. Sangat kecil, sehingga Anda tidak perlu sering
ganti baterai. Hal ini dikarenakan kerjanya tidak sepenuhnya elektrik. Ada
beberapa komponen yang bekerja mekanik, sehingga tidak membutuhkan banyak
tenaga listrik. Perawatannya juga tidak sulit, cukup dibersihkan saja rodaroda
mouse, maka mouse dapat berjalan baik kembali.
Pengunaan
bola atau yang disebut trackball ternyata tidak selalu di bawah mouse. Saat
ini, ada beberapa mouse yang menggunaka bolanya di atas mouse sehingga
menggunakannya tidak perlu menelungkupkan telapak tangan. Sehingga lebih mudah
dan nyaman digunakan ketimbang mouse biasa. Oleh sebab itu, harganya umumnya
lebih mahal dan tidak terlalu banyak perusahaan IT yang memproduksinya.
Beberapa di antarannya adalah Microsoft dan Logitech.
Bola
yang digunakan untuk mouse jenis ini agak sedikit berbeda. Umumnya lebih besar
dan licin. Berbeda dengan mouse yang meletakan bolanya di bawah. Bola tersebut
cenderung kecil dengan permukaan yang tidak licin. Hal ini dilakukan agar bola
dapat berjalan dengan baik atau tidak tergelincir pada permukaan. Oleh sebab
itu, untuk menggunakan mouse mekanik dengan bola di bawah seseorang kerap kali
harus menggunakan tatakan khusus yang dinamakan mousepad.
Cara
kerja mouse mekanik yang meletakkan trackballnya di atas sama dengan kerja
mekanik mouse yang memiliki trackball-nya di bawah.
Optic
Yang
disebut mouse optical adalah mouse yang menggunakan sensor cahaya serta lampu
LED merah di bawahnya sebagai pencahaya. Sensor pada mouse optical mampu
menangkap gambar dengan kecepatan 1500 frame per detik sampai 7000 frame per
detik. Dengan kecepatan mencapai 45 inci per detik dengan resolusi 2000 count
per inci (cpi).
Mouse ini dinyatakan memiliki nilai presisi yang lebih baik
ketimbang mouse yang menggunakan mekanik. Pernyataan ini tidak sepenuhnya
benar. Untuk kelas yang sama, mouse optical tidaklah lebih presisi. Yang memang
memiliki nilai presisi yang tinggi harganya saat ini masih terbilang mahal.
Sedangkan, mouse optical yang umum dijual tidak memiliki kecepatan dan nilai
presisi yang lebih baik ketimbang mouse biasa. Dan keterangan ini sering
diabaikan oleh si produsen. Coba saja Anda perhatikan boks mouse yang Anda
beli, pernahkah ada keterangan kecepatan dan tingkat sensitivitas mouse? Hanya
sedikit sekali yang meletakkan keterangan-keterangan itu. Dan umumnya yang
meletakkan keterangan-keterangan tersebut adalah mouse-mouse produksi
perusahaan-perusahaan besar.
Berbeda
dengan mouse trackball yang sulit jalan ditempat yang terlalu licin. Oleh sebab
itu, mouse ini membutuhkan sebuah landasannya sendiri yang dinamakan mouse pad.
Berbeda dengan mouse optical yang cenderung lebih baik bekerja dipermukaan yang
mulus dan dengan warna yang cenderung gelap. Mouse optical sulit dijalankan
pada permukaan yang putih polos.
Berbeda dengan mouse mekanik yang sulit jalan di tempat yang
terlalu licin, mouse optical dapat digunakan hampir pada seluruh jenis
permukaan. Asalkan permukaan tersebut tidak transparan atau terlalu glossy.
Mouse
optic juga membutuhkan arus yang lebih besar ketimbang mouse bola atau mekanis
biasa. Lima kali lebih besar arus yang dibutuhkan untuk menggerakan mouse ini
(25 mA). Ini artinya bila Anda menggunakan mouse wireless optical Anda akan lima kali
lebih sering mengganti baterai ketimbang menggunakan mouse mekanik yang menggunakan bola.
(25 mA). Ini artinya bila Anda menggunakan mouse wireless optical Anda akan lima kali
lebih sering mengganti baterai ketimbang menggunakan mouse mekanik yang menggunakan bola.
Cara kerja mouse optical adalah sebagai berikut: lampu LED
menembarkan cahayanya pada permukaan lalu, sensor cahaya yang ada pada bagian
bawah mouse akan menangkap pergeseran yang terjadi pada cahaya tersebut. Atau
dapat juga dikatakan sebagai berikut. Bila mouse mekanik komputer mencatat
pergeseran yang dilakukan oleh mouse, sebaliknya dengan mouse optical, komputer
mencatat pergeseran yang terjadi pada landasan mouse.
Untuk
lebih jelasnya perhatikan pada gambar. Bagaimana sebuah sensor mampu menangkap
setiap kali adanya perubahan gambar atau pola. Berkaitan dengan pola, hal
inilah yang menyebabkan kenapa mouse optical sulit mendeteksi permukaan yang
transparan dan glossy seperti kaca atau papan whiteboard.
Mouse
Laser
Perkembangan
mouse optical kini sudah jauh lebih murah ketimbang waktukali pertama
diperkenalkannya. Perlahan-lahan kehadiran mouse optical sudah dinilai sangat
umum. Kini ada satu mouse lagi yang mulai diperkenalkan kepada masyarakat.
Kerjanya hampir sama dengan mouse optical hanya saja bila pada mouse optical
biasa menggunakan ampu LED, maka pada mouse laser, bukan lagi sinar LED yang
digunakan, melainkan sinar laser. Hal ini membuat ketajaman gambar yang
ditangkap oleh sensor menjadi lebih baik. Jika pada permukaan glossy seperti
papan whiteboard mouse optical dengan lampu LED-nya sulit membedakan setiap
tampilan permukaan, sebaliknya dengan laser, permukaan tidak lagi menjadi sama,
melainkan berstruktur atau berpola.
Mouse
ini kali pertama diperkenalkan tahun 2004 oleh Logitech yang bekerja sama
dengan Agilent Technologies dalam pengembangannya. Teknologi baru ini diklaim
mampu memiliki ketepatan 20x kali lebih baik dari mouse optical. Hanya saja
harga laser mouse sampai saat ini masih tergolong sangat mahal. Kini, selain
Logitech, Microsoft juga ikut meluncurkan mouse berbasiskan teknologi laser
ini.
Single
Click dan Scroll
Dari
sejak awal diperkenalkan, fungsi mouse tidak hanya sebagai penunjuk arah saja.
Tetapi, juga sudah berfungsi sebagai input device. Oleh sebab itu, mouse sejak
pertama kali diperkenalkan sudah memiliki sebuah tombol.
Waktu
kali pertama, memang hanya ada satu tombol yang melengkapinya. Namun kini
seiring majunya teknologi pada mouse, tidak hanya tombol saja yang bertambah
pada mouse, ada beberapa hal lain yang kini juga telah melengkapi mouse. Di
antaranya scroll button atau tombol scroll, efek getar, dan masih banyak lagi.
Bahkan dari segi keamanan kini juga sudah banyak mouse yang dilengkapi dengan
sidik jari.
Tombol
yang ada pada mouse memiliki berbagai macam fungsi. Untuk fungsi yang paling
umum biasanya terletak pada tombol di sebelah kiri. Sedangkan, untuk fungsi
tambahan biasanya terletak disebelah kanan. Scroll mouse banyak dipergunakan
untuk melihat sebuah dokumen yang panjang, ke bawah. Sedangkan tombol yang
lebih banyak dari itu umumnya sangat terasa manfaatnya bila sedang digunakan
untuk bermain games. Misalnya saja untuk mengganti senjata, untuk melihat peta,
dan sebagainya. Sedangkan pada kebutuhan sehari-hari tombol-tombol tersebut
dapat saja diatur untuk memenuhi kebutuhan lain. Mouse pada aplikasi permainan
memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda dengan joystick. Kadang sama seperti
halnya joystick yang dilengkapi dengan efek getar. Tidak hanya fasilitas yang
beragam bentuk mouse juga sangat beragam. Mulai dari yang sangat kecil
(setengah besar telur ayam negeri) sampai sangat besar genggaman telapak
tangan. Bahkan ada juga yang berbentuk sangat mirip menyerupai joystick.
Sebenarnya apapun bentuk mouse harus disesuaikan dengan kenyamanan penggunanya.
Untuk presentasi banyak sekali para pebisnis yang menggunakan trackball
wireless yang bentuknya sangat nyaman dalam genggaman seperti layaknya sebuah
remote atau joystick.
0 komentar:
Posting Komentar