Moralitas Sesama Muslim

        Jangan membuka aib orang lain. Karean bila kita membuka aib seseorang, suatu saat nanti aib kita akan dibuka oleh Tuhan. Membuka aib sesame muslim adalah sama saja dangan membuka aib diri sendiri sebab sesame muslim adalah saudara. Jangan saling menyalahkan , jangan saling memfitnah sesame umat muslim. Karena hal itu adalah pekerjaan yang keji yang ditumpangi syetan. Lagi pulabelum tentu orang yang kita jelekan dan kita fitnah tersebut lebih buruk daripada kita. Jangan menyebar fitnah. Ketahuilah bahwa fitnah lebih kejam daripada pembunuhan.

Bentu-bentuk akhlak sesam manusia :

1.      Mengasihi muslim yang lain sebagaimana kita mengasihi diri kita sendiri karena sesame muslim itu bersaudara

2.      Merasa gembira di atas kegembiraannya dan turut berduka cita karena kedukacitaannya

3.      Menginginkan kebahagian untukya di samping berharap agar musibah menjauhinya

4.      Benci pada kejahatannya tetapi kasihan pada dirinya hingga timbul perasan untuk menasehatinya.

5.      Pemurah pada muslim lainya, penolong dan kesih mengasih

6.      Bertenggang rasa dengannya, santun, tidak menyinggung perasaan

7.      Mengenang jasanya dan berusaha membalasanya setiap kebaikan karena Allah

8.      Memaafkannya kesalahannya dan sanggup meminta maaf atas kesalahan kita padanya

9.      Kebaikkanya dijunjung dan diikuti , kejahatanya dinasehati dan dirahasikan. Lapang dada setiap berhadapan dengan macam-macam manusia

10.  Tawadhuk dengan sesama manusia

11.  Bersikap baik sangka kepada sesama orang Islam

Dalam keteladanan akhlak Nbi Muhammad saw tercatat beberapa larangan alasan untuk tidak mengolok-olok, dan mencoba orang lain, antara lain adalah  :

      1.      Allah Azza wa Jalla melarang sebagian kaum muslimin mengolok-olokan sebagian yang lain, baik laki-laki ataupun perempuan karena mungkin saja orang yang menglok-olokan lebih baik akhlak-nya daripada yang mengolok-olokan dan lebih bertaqwa serta lebih tinggi martabatnya disisi Allah Swt.

      2.      Allah Swt melarang saling mencela dan memanggil dengan gelar yang buruk, karena hal itu melanggar adab sopan santun agama, bermaksiat kepada Allah, serta berbuat zalim pada diri sendiri dan orang lain.